Alhikam Maqolah 65
Syech Ibnu Athoillah dawuh:
٦٥- مِنْ جَهْلِ المُرِيدُ اَنْ يَنسِىْءَ الاََدَبَ، فَتُؤَخَّرُ العُقـُوْبَةُ عَنْهُ فَيَقوُلُ، لَوْكاَنَ هٰذَا سُوْءَ اَدَبٍ لَقطَعَ الاِمْدَادُ وَاَوْجَبَ الْاِبْعَادُ، فَقَدْ يَقْطَعُ المَدَدُ عنهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَشْعُرُ ولَولَمْ يَكُنْ اِلَّا منْعَ المَزِيدِ. وقدْ يُقاَمُ مقاَمَ البُعْدِ وهُوَ لاَيَدْرِي ولَولَمْ يَكُنْ الاَّ اَنْ يُخَلِّيَكَ وَماَتُرِيْدُ.
“Termasuk kebodohan seorang murid adalah jika ia berbuat su’ul adab (salah),lalu tidak langsung dihukum sehingga ia berkata: Andai kata ini termasuk su’ul adab (salah) maka pasti bantuan Allah akan terputus dan pasti sudah jauh. Kadang kadang bantuan Allah itu terputus, tapi tidak dirasakan oleh si murid, meskipun hanya berupa tidak adanya tambahan yang baru (tidak ada kemajuan).
Adakalanya juga seorang sudah jauh dari Allah tetapi ia tidak merasakan, meskipun hanya dengan cara dibiarkan mengikuti hawa nafsunya.
-------++++++++++
Putusnya bantuan dari Allah adalah awal dari hijab. Jadi apabila murid sudah mulai terhijab sehingga ibadahnya tidak bisa khudhur kepada Allah, itu menjadi sebab gugurnya murid dari perhatian Allah, dan akan datang hijab dalam hatinya. Kecuali mendapat taufiq dari Alloh.
Tanda² seseorang mendapat taufik itu ada tiga:
1.Mudah mengerjakan amal kebaikan, padahal ia tidak berniat dan bukan tujuannya.
2.Berusaha untuk berbuat maksiat, tetapi selalu terhindar dari padanya.
3.Selalu terbuka baginya kebutuhan dan hajat kepada Allah Ta’ala.
Sedangkan tanda² seseorang yg dihinakan oleh Allah juga ada tiga:
1.Sulit melakukan ibadah dan taat, padahal ia sudah berusaha sungguh².
2.Mudah terjerumus ke dalam maksiat, padahal ia berusaha menghindarkannya.
3.Tertutupnya pintu kebutuhan atau hajat kepada Allah, sehingga merasa tidak perlu berdoa dalam segala hal.
Firman Allah dalam salah satu wahyu-Nya (kepada Nabi Dawud as.): ”Sesungguhnya seringan-ringan siksa-Ku terhadap orang alim jika ia mengutamakan syahwatnya daripada cinta-Ku, maka Aku haramkan daripada merasakan kelezatan bermunajat kepada-Ku.”
Syaikh Abdullah as-Syarqawi menjelaskan:
Bersikap tidak sopan bisa terjadi terhadap Allah, guru, manusia, bisa pula terhadap diri sendiri.
Di antara contoh bersikap tidak sopan terhadap Allah adalah melanggar perintah-Nya, mentaati aturan selain aturan-Nya, mengeluhkan hukum²Nya yg dianggap memberatkan, dan mengadukan penderitaannya kepada makhluk.
Di antara contoh bersikap tidak sopan terhadap guru adalah membangkang dan tidak mau menerima nasehat dan saran mereka.
Sebagian orang berkata, ”Membangkang kepada guru tidak ada tobatnya.”
Bahkan, ada yg mengatakan, ”Siapa yg berkata ‘mengapa’ kepada gurunya maka ia tidak akan pernah beruntung.”
Imam al-Qusyairy berkata, ”Siapa yg menemani seorang guru, namun kemudian membangkang dalam hatinya, berarti ia telah melanggar akad persahabatan itu dan harus segera bertobat.”
Jika seorang salik mendapati dirinya belum juga sampai ke tujuannya, hendaknya ia sadar bahwa hal itu mungkin disebabkan oleh pembangkangannya secara diam² terhadap guru²nya. Karena guru ibarat duta bagi para murid di hadapan Tuhan.
Di antara contoh bersikap tidak sopan terhadap diri sendiri adalah mengedepankan pemenuhan “syahwat yg di halalkan” daripada pemenuhan kewajiban yg sudah ditetapkan Allah.
Orang yg bersikap tidak sopan bisa saja tidak segera dihukum. Misalnya, tidak langsung diberi penyakit atau petaka, baik yg menimpa tubuhnya maupun batinnya. Namun, Allah akan menghentikan bantuan kepadanya dan menjauhinya. Itulah awal mula terhijabnya ia dari Allah.
Saat seorang murid tidak lagi mendapat pertolongan dan rahmat Allah ia akan jatuh di hadapan Allah dan terjuntailah tirai hijab di hatinya. Kerinduannya kepada Allah akan berganti menjadi keterasingan. Demikian pula saat seorang murid dijauhi-Nya, akan terurailah hijab yg menutupi dan menghalangi hatinya untuk masuk ke hadirat-Nya. Wallaahu a’lam
KESABARAN Sebuah cerita yang mengisahkan seorang remaja dari ekonomi lemah yang giat dan gigih dalam berusaha, semenjak dari bangku SD hingga sampai di perguruan tinggi mencari biaya sendiri dan dengan penuh ejekan atau cemoohan teman-temannya. Namun beliaunya mengadapinya dengan sabar, akhirnya Allah menjadikannya beliaunya menjadi orang sukses. Para hadirin sekalian, marilah kita saksikan pagelaran teater cilik siswa-siswi SDN ....... Dengan mengangkat cerita “ Seorang penyabar “. Dengan para pemain : 1. Ardy sebagai seorang penyabar diperankan oleh Ayub Abdurrahman Priono 2. Eka Fitria Riana sebagai Ibu Ardy 3. Muhammad fahri Muzakki sebagai guru 4. Andreas Bayu kusuma sebagai Joni 5. Thomas sahabat Joni diperankan oleh Siswo Muhammad Arif Nugroho 6. Fatimah dan Zahro sebagai sahabat Ardy diperankan oleh Sasisania Dewantari dan Laili 7. Mbah dukun diperankan oleh Fadil Hadirin yang berbahagia inilah teater cilik siswa-siswi SDN ............ disutradai oleh Ibu Khusnul Hidayat selama...
Comments
Post a Comment
TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA.