Alhikam Maqolah 59
Syech Ibnu Athoillah dawuh:
٥٩- مَابَسَقَتْ اَغْصَانُ ذُلٍّ اِلَّاعَلَی بَذْرِ طَمَعٍ
" Tidaklah bercabang (berkembang) kehinaan kecuali dari benih thoma' ( menginginkan sesuatu dari makhluq )
-----+++
Tamak itu menginginkan sesuatu yang ada pada Makhluq. Sedangkan Makhluq itu tidak punya apa apa. Bahkan apapun yang ada pada makhluq itu milik Alloh. Manusia itu lebih mulia dari makhluq yang lain. Karena manusia di jadikan kholifahNya. Yang lain hanya menjadi milikNya. Karena itu manusia di tugasi Alloh untuk mengurus yang lain.
Perumpamaanya ,tuan rumah,pembantu dan rumah. Tuan rumah itu pemilik rumah. Pembantu itu yang di tugasi nengurus rumah.
Rumah itu milik tuan rumah.
Pembantu itu kalau mengurus rumah jangan kepingin sesuatu atau minta sesuatu kepada rumah..tetapi minta kepada Tuan rumah. Kalu sudah berbuat baik kepda rumah jangan minta gaji kepada rumah. . Biar tuan rumah yang menggajinya.
Kita itu kholifah ,petugasnya Alloh.Maka jangan mengharap kepada makluq..tetapi berharap hanya kepada Alloh Swt. Penguasa dan Pemilik Makhluq.Wallohu A'lam.
KESABARAN Sebuah cerita yang mengisahkan seorang remaja dari ekonomi lemah yang giat dan gigih dalam berusaha, semenjak dari bangku SD hingga sampai di perguruan tinggi mencari biaya sendiri dan dengan penuh ejekan atau cemoohan teman-temannya. Namun beliaunya mengadapinya dengan sabar, akhirnya Allah menjadikannya beliaunya menjadi orang sukses. Para hadirin sekalian, marilah kita saksikan pagelaran teater cilik siswa-siswi SDN ....... Dengan mengangkat cerita “ Seorang penyabar “. Dengan para pemain : 1. Ardy sebagai seorang penyabar diperankan oleh Ayub Abdurrahman Priono 2. Eka Fitria Riana sebagai Ibu Ardy 3. Muhammad fahri Muzakki sebagai guru 4. Andreas Bayu kusuma sebagai Joni 5. Thomas sahabat Joni diperankan oleh Siswo Muhammad Arif Nugroho 6. Fatimah dan Zahro sebagai sahabat Ardy diperankan oleh Sasisania Dewantari dan Laili 7. Mbah dukun diperankan oleh Fadil Hadirin yang berbahagia inilah teater cilik siswa-siswi SDN ............ disutradai oleh Ibu Khusnul Hidayat selama...
Comments
Post a Comment
TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA.