Alhikam Maqolah 62
Syaich Ibnu Athoillah dawuh:
٦٢- مَنْ لَمْ يُقْبِل عَلَی اللّٰهِ بِمُلَاطَفَاتِ الْاِحْسَانِ قُيِِّدَ اِلَيْهِ بِسَلَاسِلِ الْاِمْتِحَانِ.
Barang sispa tidak menghadap Allah dengan lembutnya kenikmatan,,,maka di seretpaksa (menghadapNya) dengan ujian.
------++++++
Kenikmatan yang di berikan Alloh kepada hambanya adalah undangan Nya. Untuk mendekat dan mengahadap kepadaNya dengan bersyukur dan mentaatiNya. Dengan sukarela .Untuk selanjutnya hamba yang syukur di masukan dalam keluasan nikamat yang terus bertambah tiada habisnya.
Apabila hamba yang di undang Alloh dengan kenikmatan tidak mau mendatangi Nya.Bahakan sibuk mengurus nikmat lalu berpaling dariNya, maka Alloh memkasa nya menghadap, dengan paksa diberikan ujian, hilangnya kenikmatan mengalami kesulitan yang tiada habisnya .Lalu di situlah dia menghadap Alloh,memohon pertolongan Nya.menyadari kesalahnya mamsuki pengapunannya.Alloh membuktikan kenyataan kepada hamba ini, bahwa tidak ada yang bisa Menolong selain Alloh.
Terserah kita mau menghadap Alloh dengan sukarela dengan bersyukur.Atau menghadapNya
Dengan di paksa .
{ وَلِلَّهِ یَسۡجُدُ مَن فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ طَوۡعࣰا وَكَرۡهࣰا
Dan semua yang di langit dan bumi ,sujud kepada Allah , baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa .
Bagi yang sudah pernah ngaji di pesantren, atau pernah diajar sama lulusan pesantren, atau pernah ngaji di diniyah/madrasah, tentu kenal banget dengan kitab adab ta’limul muta’allim dan akhlaq yang bagus banget ini. Kitab ini berisi nadhom-nadhom yang diartikan dalam bahasa jawa, arti dan penjelasannya bener-bener sangat mengena dan bisa memperbaiki akhlak anak yang belajar mengaji. Saat ini sudah tersedia kitab alala Pdf yang bisa kalian download di Internet, dan kalau kalian baca kitab ini, meskipun singkat, tapi isinya sebenarnya penting banget buat dipelajari bagi anak-anak kecil yang belajar mengaji. Rasul sendiri diutus untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak. Ibadah setiap hari tanpa dibarengi dengan perbaikan akhlak adalah salah satu tanda bahwa ibadah yang kita lakukan ada yang salah sehingga hanya terjebak pada formalitas ibadah, bukan mengena pada substansinya. Pengarang kitab Alala sendiri tidak dicantumkan di dalam kitab-kitab alala yang selama ini dipelajari, dan ...
Comments
Post a Comment
TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA.