Alhikam Maqolah 69
Syech IbnuAthoillah dawuh :
٦٩- اِنّماَ جَعلَ الدَّرالاَخِرَة َ مَحَلاّ ًّ لِجَزَاءِ عِباَدِهِ المُوءْمنينَ لاَِنَّ هٰذ هِ الدَّارَ لاَ تَسَعُ ماَ يُرِيدُ انْ يُعْطيَهُم وَلاَنَّهُ اَجلَّ اَقداَرَهُمْ عنْ اَنْ يُجاَزيَهُِم في داَرِِ لاَبَقاَءَ لهاَ
"Sesungguhnya Allah menjadikan akhirat untuk tempat pembalasan bagi hamba yg mukmin, sebab dunia ini tidak cukup untuk tempat apa yg akan diberikan kepada mereka, juga karena Allah sayang akan memberikan balasan pahala mereka di tempat yg tidak kekal."
--------------+++++
Allah Ta'ala berfirman:
“Aku telah menyediakan untuk hamba-Ku yg shaleh, apa² yg belum pernah dilihat oleh mata, atau didengar oleh telinga atau tergerak dalam hati manusia.”
Rosululloh Saw. bersabda:
“Sesungguhnya tempat pecut kuda di dalam surga lebih berharga (lebih baik) dari pada dunia dan semua isinya.”
Syaikh Abdullah asy-Syarqawi menjelaskan:
Dunia tidak bisa menampung segala kenikmatan indrawi maupun maknawi. Pertama, karena dunia ini sempit. Seperti disebut dalam khabar, di akhirat Allah memberikan kepada setiap mukmin sebuah kerajaan yang luasnya sepanjang perjalanan selama tujuh ratus tahun. Bagaimana dengan orang² mukmin yg khusus ( khawwash )? Tentu jarak dan luas dunia ini tidak akan cukup menampung seluruh pahala mereka.
Kedua, karena dunia penuh dengan kekurangan, rendah, dan rendah. Sementara itu, segala kenikmatan di surga sangat mulia, tinggi, dan berharga. Sebagaimana disebut dalam khabar, tempat satu depa di surga lebih baik daripada dunia dan seisinya. Cahaya gelang para bidadari di sana mengalahkan silaunya cahaya matahari.
Allah ingin memuliakan para hamba-Nya dengan tidak memberikan balasan di dunia, negeri yg tidak kekal ini. Segala hal yg fana, walaupun masanya panjang, akan sirna. Allah akan memberi mereka keabadian dalam nikmat dan kerajaan surga-Nya. Wallaahu a'lam
KESABARAN Sebuah cerita yang mengisahkan seorang remaja dari ekonomi lemah yang giat dan gigih dalam berusaha, semenjak dari bangku SD hingga sampai di perguruan tinggi mencari biaya sendiri dan dengan penuh ejekan atau cemoohan teman-temannya. Namun beliaunya mengadapinya dengan sabar, akhirnya Allah menjadikannya beliaunya menjadi orang sukses. Para hadirin sekalian, marilah kita saksikan pagelaran teater cilik siswa-siswi SDN ....... Dengan mengangkat cerita “ Seorang penyabar “. Dengan para pemain : 1. Ardy sebagai seorang penyabar diperankan oleh Ayub Abdurrahman Priono 2. Eka Fitria Riana sebagai Ibu Ardy 3. Muhammad fahri Muzakki sebagai guru 4. Andreas Bayu kusuma sebagai Joni 5. Thomas sahabat Joni diperankan oleh Siswo Muhammad Arif Nugroho 6. Fatimah dan Zahro sebagai sahabat Ardy diperankan oleh Sasisania Dewantari dan Laili 7. Mbah dukun diperankan oleh Fadil Hadirin yang berbahagia inilah teater cilik siswa-siswi SDN ............ disutradai oleh Ibu Khusnul Hidayat selama...
Comments
Post a Comment
TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA.