Skip to main content

Alhikam Maqolah 68

Alhikam Maqolah 68 Syech Ibnu Athoillah dawuh : ٦٨-مَنْ رَاَيْتـَهُ مُجِيْباً عنْ كُلِّ ماَ سُـئِلَ وَمُعَبَِّراً عَنْ كُلِّ مَا شـَهِدَ وَذاكِراً كُلَّ ماَ علمَ فاَسْتَدِلَّ بذَٰ لكَ عن وجُودُ جَهلِهِ "Barangsiapa yg kau liahat selalu menjawab segala pertanyaan, dan menceritakan segala sesuatu yg telah dilihat (mata hatinya), dan menyebut segala apa yg ia ingat (ketahui), maka ketahuilah bahwa yg demikian itu adalah tanda kebodohan orang itu ." ------++++++++ Menjawab segala pertanyaan yg berhubungan dengan ilmu batin yg dituangkan oleh Allah ke dalam hati orang² ‘Arifin, menunjukkan adanya kebodohan, demikian pula jika menceritakan segala yg dilihat, sebab semua itu berupa rahasia Allah yg diberikan kepada seorang hamba-Nya, maka jika diterangkan kepada bukan ahlinya, hanya akan menjadikan bahan ejekan dan pendustaan belaka. Karena itu yg menerangkan/menceritakan termasuk orang yg bodoh. Para ulama’ sufi mengatakan: Hati orang merdeka itu kuburan dari Sirr (rahasia Ketuhanan). Dan Sirr itu amanah dari Allah kepada hamba tersebut, barang siapa menerangkan Sirr itu berarti dia khianat. Jadi semua yg diketahui tidak boleh diterangkan kecuali dengan isyarat. Rasulullah Saw. bersabda: “Sebagian dari ilmu itu ada yg sifatnya seperti barang simpanan, tidak ada yg tahu kecuali ulama’ billah, dan apabila dia menerangkan (menjelaskan ilmu Sirr) orang² akan ingkar”. Sayyid Ali bin Husain bin Ali ra. berkata: “Hai Saudaraku, banyak ilmu yg seperti mutiara, berlian, yg seumpama aku terangkan, maka aku akan dituduh sebagai seorang musyrik, dan orang Islam menganggap halal darahku, mereka (muslimin) menganggap perkara jelek yg di kerjakan itu sebagai kebaikan, sungguh! Mutiaranya ilmu itu tetap aku simpan supaya orang² bodoh tidak tahu, dan menjadikan fitnah.” Abu Hurairah ra  berkata: “Aku hafal ilmu dari Rasulullah Saw. dua karung, yg satu karung aku sebarkan ke masyarakat (umat), yg sekarung seumpama aku terangkan, kamu semua pasti akan memenggal leherku.” Syaikh Abdullah as-Syarqawi mensyarah: Seorang murid atau seorang ‘arif dianggap bodoh jika ia selalu menjawab, dengan mengungkapkan semua yg dilihat dan dirasakan batinnya, saat ditanya tentang ilmu yg diberikan Allah kepadanya. Mengapa disebut bodoh? Karena seharusnya ia mengerti bahwa untuk menjawab pertanyaan² semacam itu dibutuhkan penguasaan yg baik atas ilmu yg bersangkutan. Dan itu amat mustahil. Allah Ta’ala berfirman: وَمَآ أُوتِيتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا ”Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (QS. Al-Isra’ (17): 85)  Semestinya, ia juga memperhatikan kondisi penanya karena tidak semua orang layak bertanya seperti itu atau cukup mengerti ketika mendengar jawaban atas pertanyaan seperti itu. Menjawab pertanyaan orang semacam ini adalah sebuah kebodohan.  Mengungkapkan semua yg disaksikan sama dengan menyebarkan rahasia yg semestinya disimpan. Orang² bijak berkata, “Hati orang² merdeka merupakan kuburan rahasia. Rahasia adalah amanah Allah pada seorang hamba.”  Menyebarkan rahasia ke semua orang adalah tindakan khianat atau tidak amanah. Menjawab pertanyaan yg berkaitan dengan pengalaman atas perkara² ghaib cukup dengan menggunakan isyarat atau anggukan. Bila dijawab dengan kata², itu sama saja dengan mengumumkan dan menyebarkan rahasia ke khalayak ramai. Lagi pula, menjelaskan perkara² ghaib dengan kata² justru hanya akan membuatnya semakin tidak jelas dan tertutup karena perkara² yang didasarkan pada dzauq (pengalaman ruhani) sulit diungkapkan dengan kata². Selain itu, mengungkapkan semua yg diketahui merupakan bukti tidak adanya kemampuan dalam memilah-milah ilmu pengetahuan. Bisa jadi, di antara ilmu yg diketahuinya itu ada yg tak layak untuk diberitahukan kepada orang lain karena bisa membahayakan, mendatangkan kerusakan, atau penolakan manusia.  Rasulullah Saw. bersabda, ”Di antara ilmu ada yg bagaikan mutiara berlumuran tanah yg tidak diketahui (bahwa itu mutiara), kecuali oleh ulama yg mengenal Allah. Jika ilmu itu diperlihatkan kepada manusia, niscaya orang² yg lalai kepada Allah akan menolaknya.” Sayyid Ali ibn Husain ibn Ali ra. berkata, ”Banyak inti ilmu yg jika aku kemukakan semuanya, orang² akan menganggapku termasuk penyembah berhala, dan pasti banyak pula orang² muslim yg menghalalkan darahku. Oleh karena itu, aku selalu menyembunyikan inti ilmuku agar orang bodoh tidak guncang ketika menyaksikan Yang Maha Haqq.”  Kebenaran yg dilihat dan diketahui oleh setiap hamba adalah sama. Akan tetapi, itu akan berbeda manakala diungkapkan melalui kata². Wallaahu a’lam

Comments

Popular posts from this blog

NASKAH DRAMA JUDUL " KESABARAN "

KESABARAN Sebuah cerita yang mengisahkan seorang remaja dari ekonomi lemah yang giat dan gigih dalam berusaha, semenjak dari bangku SD hingga sampai di perguruan tinggi mencari biaya sendiri dan dengan penuh ejekan atau cemoohan teman-temannya. Namun beliaunya mengadapinya dengan sabar, akhirnya Allah menjadikannya beliaunya menjadi orang sukses. Para hadirin sekalian, marilah kita saksikan pagelaran teater cilik siswa-siswi SDN ....... Dengan mengangkat cerita “ Seorang penyabar “. Dengan para pemain : 1. Ardy sebagai seorang penyabar diperankan oleh Ayub Abdurrahman Priono 2. Eka Fitria Riana sebagai Ibu Ardy 3. Muhammad fahri Muzakki sebagai guru 4. Andreas Bayu kusuma sebagai Joni 5. Thomas sahabat Joni diperankan oleh Siswo Muhammad Arif Nugroho 6. Fatimah dan Zahro sebagai sahabat Ardy diperankan oleh Sasisania Dewantari dan Laili 7. Mbah dukun diperankan oleh Fadil Hadirin yang berbahagia inilah teater cilik siswa-siswi SDN ............ disutradai oleh Ibu Khusnul Hidayat selama...

LAFADZ NIAT PUASA SUNNAH

Dibawah ini adalah lafadz niat puasa sunnah . bagi siapa saja yang mau mengamalkannya semoga Allah memberi balasan dan memberi jalan keluar dari semua kesulitan dalam hidup ini, dan semoga kita senantiasa mendapatkan Taufiq dan hidatahNya, amin. amin amin --> Lafadz Niat Puasa Sunnah Niat Puasa Senin – Kamis نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْاِثْنَيْن سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى " NAWAITU SAUMA YAUMUL ISNAIN SUNNATAN LILLAHI TA'ALA “ Saya niat puasa hari Senin, Sunnah karena Allah ta’ala.” نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلخَمِيْس  سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى NAWAITU SAUMA YAUMUL KHOMIS SUNNATAN LILLAHI TA'ALA “ Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.” Niat Puasa Daud نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدْ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى NAWAITU SAUMA DAWUD SUNNATAN LILLAHI TA'ALA “ Saya niat puasa Daud , sunnah karena Allah ta’ala Niat Puasa Hari-hari Putih . نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى NAWAITU SAUM...

KHASIAT SURAT AL-WAQIAH

Selamat Membaca, dan semoga bermanfaat.  Sabda Rasulullah s.a.w.: “Siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap hari, ia tidak akan ditimpa kefakiran.” Sabda Rasulullah s.a.w. : “Siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kesusahan atau kemiskinan selama-lamanya. (Diriwayatkan oleh Baihaqi dari Ibnu Mas’ud r.a.) Sabda Rasulullah s.a.w. : “Ajarkanlah surah Al-Waqi’ah kepada isteri-isterimu. Kerana sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan.” (Hadis riwayat Ibnu Ady) Sabda Rasulullah s.a.w. : “Barang siapa yang membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan tertimpa kefakiran dan kemiskinan selamanya. Dan surah Al-Waqi’ah adalah surah kekayaan, maka bacalah ia dan ajarkan kepada anak-anakmu semua.” Menurut fatwa sebahagian Ulama’ katanya: “Barangsiapa membaca surah Al-Waqi’ah pada setiap hari dan malam dalam satu majlis sebanyak 40 kali, selama 40 hari pula, maka Allah akan memudahkan rezekinya dengan tanpa kesukaran dan mengalir ...