🕌 *Rosululloh Saw Pemimpin yang Menerangkan bahwa Meminta-minta Boleh di saat Darurat.*
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَهُوَ يَذْكُرُ الصَّدَقَةَ وَالتَّعَفُّفَ عَنْ الْمَسْأَلَةِ الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى وَالْيَدُ الْعُلْيَا الْمُنْفِقَةُ وَالْيَدُ السُّفْلَى السَّائِلَةُ
👳🏼 Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Nafi'] dari ['Abdullah bin 'Umar] bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: -Beliau menyebutkan tentang sedekah dan enggan untuk meminta-minta-: *"Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan di atas adalah orang yang berinfak dan tangan yang di bawah adalah orang yang meminta-minta."*
🧕🏼 Pesan:
1. Kapankah *seseorang boleh meminta-minta* (posisi tangan di bawah)?
2. Benar, *di saat ia sangat miskin, ditimpa musibah dan memikul beban berat di luar batas kemampuannya.*
3. Suatu ketika *Qabishah bin Mukhariq al-Hilali* curhat kepada Rasulullah *perihal kehidupannya yang berat.* Mulanya, *Rasulullah meminta Qabishah untuk bersabar dan menunggu sedekah yang akan datang kepadanya*. Karena tanggungannya yang begitu berat,
4. Qabishah bertanya kepada Rasulullah dengan malu-malu. *“Wahai Rasulullah, sambil menunggu sedekah itu datang, bolehkah aku meminta-minta?”* tanya Qabishah. Rasulullah langsung *menjawab bahwa meminta-meminta itu tidak diperkenankan dalam Islam.*
5. Namun demikian, *ada tiga orang yang diperkenankan meminta-minta* atau mengemis, *termasuk tren saat sekarang,* yaitu *dalam bentuk proposal bantuan dan atau semisalnya*.
6. Pertama, *orang yang memikul beban berat di luar batas kemampuannya.* Rasulullah menyebutkan bahwa kelompok *pertama ini diperbolehkan meminta-minta sampai tercukupi sekadar kebutuhannya.* Ketika sudah *tercukupi kebuuhan sekedarnya, ia harus berhenti mengemis.*
7. Kedua, *orang yang terkena musibah dan hartanya hilang semua. Kelompok kedua ini juga diperbolehkan meminta-minta,* namun apabila *sekedar kebutuhannya sudah tercukupi maka ia harus berhenti.*
8. Ketiga, *orang-orang yang sangat miskin.* Bagaimana cara mengukur miskin yang seperti ini?
9. Rasulullah memberikan standar *bahwa apabila tiga orang tetangganya menilai orang tersebut miskin,* maka *orang orang tersebut benar-benar miskin.* Orang seperti ini diperkenankan untuk meminta-minta sampai kebutuhan sekadarnya tercukupi. *“Di luar kelompok tersebut, wahai Qabishah, meminta-minta tidak diperkenankan.* Dan jika ada orang di luar kelompok itu meminta-minta, harta haram telah dimakan,”
10. Inilah indahnya agama Islam, *meminta-minta kepada sesama manusia hanya diperbolehkan pada saat kondisi terpaksa/darurat dan tidak kuasa ditanggung olehnya seorang diri.*
11. Semoga Alloh SWT senantiasa *memberikan hidayah dan inayah-Nya kepada kita, keluarga kita, anak keturunan kita dan muslimin semuanya untuk dapat memahami kapan waktu kita boleh meminta-minta,* aamiin ya robbal'aalamiin
Bagi yang sudah pernah ngaji di pesantren, atau pernah diajar sama lulusan pesantren, atau pernah ngaji di diniyah/madrasah, tentu kenal banget dengan kitab adab ta’limul muta’allim dan akhlaq yang bagus banget ini. Kitab ini berisi nadhom-nadhom yang diartikan dalam bahasa jawa, arti dan penjelasannya bener-bener sangat mengena dan bisa memperbaiki akhlak anak yang belajar mengaji. Saat ini sudah tersedia kitab alala Pdf yang bisa kalian download di Internet, dan kalau kalian baca kitab ini, meskipun singkat, tapi isinya sebenarnya penting banget buat dipelajari bagi anak-anak kecil yang belajar mengaji. Rasul sendiri diutus untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak. Ibadah setiap hari tanpa dibarengi dengan perbaikan akhlak adalah salah satu tanda bahwa ibadah yang kita lakukan ada yang salah sehingga hanya terjebak pada formalitas ibadah, bukan mengena pada substansinya. Pengarang kitab Alala sendiri tidak dicantumkan di dalam kitab-kitab alala yang selama ini dipelajari, dan ...
Comments
Post a Comment
TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA.