Alhikam Maqolah 92
Syech Ibnu Athoillah dawuh :
٩٢- مَعْصِيَةٌ اَوْرَثَتْ ذُلاًّ وَافْتِقَارًا خَيْرٌ مِنْ طَاعَةٍ اَوْرَثَتْ عِزًّا وَاسْتِكْبَارًا
“Kemaksiatan yang menyebabkan hina dan butuh kepada Allah itu lebih baik daripada ketaatan yang menyebabkan merasa agung dan sombong”
--------+++++++
Sayyid Abdul Abbas Almursi menghormati manusia sesuai kedudukannya di sisi Allah. Terkadang datang kepada beliau orang yang taat namun tidak diperhatikan, tapi terkadang datang kepada beliau orang yang durhaka, namun beliau justru memuliakannya. Ternyata orang taat tadi adalah orang yang selalu menyombongkan amalnya, sementara orang yang durhaka tadi datang dengan segenap dosa-dosanya namun ia merasa hina dihadapan Allah.
Dikisahkan dari Ubban bin ‘Iyas, ia bekata suatu hari aku keluar menuju Basroh lalu aku melihat jenazah yang di angkat empat orang dan tidak ada orang lain yang menyertainya. Aku sangat heran sekali kenapa di dekat pasar sebesar Basroh ini jenazah seorang muslim tidak ada yang mengiringi sama sekali, maka kemudian aku memutuskan untuk bergabung dengan mereka, ketika mereka hendak mensalatkan jenazah tadi mereka berkata kepadaku, “tuan majulah untuk menjadi imam kerena posisi kami berempat ini sama.” Lantas akupun maju untuk menjadi imam. Setelah salat aku bertanya pada mereka. “sebenarnya apa yang terjadi?”
Mereka menjawab, “kita ini disewa oleh perempuan itu untuk mengurus jenazah ini.” Setelah penguburan selesai, perempuan tadi pergi sambil tertawa. Dengan perasaan heran, aku kemudian berkata kepada perempuan tadi, “kabarkanlah kepadaku, apa sebenarnya yang terjadi?” Dia kemudian bercerita, “sebenarnya jenazah ini adalah anakku yang selalu berbuat maksiat, dalam tiga hari ini ia sakit dan berpesan kepadaku: Wahai ibu kalau nanti aku mati tolong jangan sebar berita kematianku kerana orang pasti tidak mau mendatangi jenazahku, tapi tulislah diatas cincinku ini kalimat لا اله الا الله محمد رسول الله dan masukkanlah dalam kain kafanku semoga Allah mau memberi kasih sayangNya. Kemudian injaklah pipiku dengan kakimu serta katakankah ini balasan bagi orang yang durhaka kepada Allah. Aku ridho atas anakku ya Allah, maka ridhoilah dia,” tutur sang ibu.
“Setelah anakku mati, aku laksanakan semua wasiatnya, ketika menengadahkan tangan ke langit, aku mendengar suara anakku dengan lisan yang fasih: kembalilah wahai ibuku kerena aku telah bertemu tuhanku dan dia sama sekali tidak membenciku. Atas kejadian ini, akupun tersenyum dan bahagia tiada tara,” kata sang ibu.
Dari kisah diatas dapat kita ambil ibroh bahwasanya ketika seseorang melakukan ketaatan jangan kemudian menyombong diri, karena ketaatan yang kita lakukan merupakan pertolongan dari Allah, sementara ketika seseorang melakukan kemaksiatan janganlah berputus asa, namun tetaplah mengharap ampunan Allah dan merasa hina dihadapaNya.
Wallohu A'lam
KESABARAN Sebuah cerita yang mengisahkan seorang remaja dari ekonomi lemah yang giat dan gigih dalam berusaha, semenjak dari bangku SD hingga sampai di perguruan tinggi mencari biaya sendiri dan dengan penuh ejekan atau cemoohan teman-temannya. Namun beliaunya mengadapinya dengan sabar, akhirnya Allah menjadikannya beliaunya menjadi orang sukses. Para hadirin sekalian, marilah kita saksikan pagelaran teater cilik siswa-siswi SDN ....... Dengan mengangkat cerita “ Seorang penyabar “. Dengan para pemain : 1. Ardy sebagai seorang penyabar diperankan oleh Ayub Abdurrahman Priono 2. Eka Fitria Riana sebagai Ibu Ardy 3. Muhammad fahri Muzakki sebagai guru 4. Andreas Bayu kusuma sebagai Joni 5. Thomas sahabat Joni diperankan oleh Siswo Muhammad Arif Nugroho 6. Fatimah dan Zahro sebagai sahabat Ardy diperankan oleh Sasisania Dewantari dan Laili 7. Mbah dukun diperankan oleh Fadil Hadirin yang berbahagia inilah teater cilik siswa-siswi SDN ............ disutradai oleh Ibu Khusnul Hidayat selama...
Comments
Post a Comment
TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA.