Alhikam Maqolah 74
Syech Ibnu Athoillah dawuh :
٧٤- الرَّجاءُ ماَ قاَرَنهُ عملٌ وِالاَّ فهُوَ اُمْنِيَّةٌ
"Pengharapan (Roja’) yang sesungguhnya ialah yang disertai amal perbuatan kalau tidak demikian, maka itu hanya angan-angan (khayalan) belaka".
-----++++++++
Yg dinamakan roja' yaitu pengharapan yg dibarengi dengan amal. Apabila tidak dibarengi amal tapi malah malas beramal dan masih berani melakukan maksiat dan dosa, pengharapan itu disebut umniyyah atau lamunan. Dan dia tertipu dengan belas kasih Allah.
Rosululloh Saw. bersabda:
“Seorang yang berakal sempurna ialah yang menghukum dirinya sendiri dan bersiap-siap untuk memghadapi maut, sedangkan orang bodoh ialah yang selalu menuruti hawa nafsu dan mengharap berbagai macam harapan.”
Syaikh Ma'ruf al-Karkhi berkata:
“Mengharap surga tanpa amal perbuatan itu dosa, dan mengharap syafa'at tanpa sebab berarti tertipu, dan mengharap rahmat dari siapa yg tidak kamu taati perintahnya berarti bodoh.”
Syaikh Abdullah as-Syarqawi mensyarah:
Harapan yg memotivasi sesungguhnya adalah harapan yg seseorang untuk bersungguh-sungguh dalam bekerja dan beramal. Biasanya, orang yg berharap sesuatu, dia akan mencarinya. Orang yg takut terhadap sesuatu, dia akan menghindarinya.
Jika harapan tidak dibarengi amal, bahkan pelakunya malas dan enggan bekerja, serta justru mendorong maksiat dan dosa, menurut para ulama, itu hanyalah angan², bukan harapan sesungguhnya. Ia bukanlah harapan, melainkan ketertipuan.
WallohuA'lam.
Bagi yang sudah pernah ngaji di pesantren, atau pernah diajar sama lulusan pesantren, atau pernah ngaji di diniyah/madrasah, tentu kenal banget dengan kitab adab ta’limul muta’allim dan akhlaq yang bagus banget ini. Kitab ini berisi nadhom-nadhom yang diartikan dalam bahasa jawa, arti dan penjelasannya bener-bener sangat mengena dan bisa memperbaiki akhlak anak yang belajar mengaji. Saat ini sudah tersedia kitab alala Pdf yang bisa kalian download di Internet, dan kalau kalian baca kitab ini, meskipun singkat, tapi isinya sebenarnya penting banget buat dipelajari bagi anak-anak kecil yang belajar mengaji. Rasul sendiri diutus untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak. Ibadah setiap hari tanpa dibarengi dengan perbaikan akhlak adalah salah satu tanda bahwa ibadah yang kita lakukan ada yang salah sehingga hanya terjebak pada formalitas ibadah, bukan mengena pada substansinya. Pengarang kitab Alala sendiri tidak dicantumkan di dalam kitab-kitab alala yang selama ini dipelajari, dan ...
Comments
Post a Comment
TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA.