Alhikam Maqolah 79
Syech Ibnu Athoillah dawuh :
٧٩- رُبَّماَ اَعْطاكَ فمَنَعكَ وَرُبَّماَ منَعَكَ فأَعْطَاكَ
"Terkadang Allah memberimu kekayaan/kesenangan dunia, tetapi Allah menahan /tidak memberimu sesuatu yg hakikatnya baik untukmu (taufiq dan hidayah-Nya). Dan terkadang Allah menahan (tidak memberi) kamu kesenangan dunia, tetapi pada hakikatnya memberikan kamu taufiq dan hidayah-Nya."
------++++++++
Jadi apabila Allah tidak memberi apa yg menjadi syahwat keinginanmu dan apa yg enak menurut perasaan nafsumu, hakikatnya itu adalah Anugerh Agung dari Allah, dan kamu dibebaskan dari apa yg menjadi kepentingan nafsumu.
Sebaliknya bila Alloh memberimu ,,terkadang menjadi halangan Anugerah yang lebih besar dari Allah untukmu.
Syaikh Muhyiddin Ibnu 'Arabi berkata: “Jika ditahan (tidak diberi) permintaanmu maka hakekatnya engkau telah diberi, dan jika permintaanmu segera diberikan maka hakekatnya telah ditolak dari sesuatu yang lebih besar. Karena itu, sebaiknya hamba tidak memilih sendiri, tapi menyerahkan sepenuhnya kepada Allah yg menjadikannya. Dan yg mencukupi segala kebutuhannya.”
Syaikh Abdullah as-Syarqawi menjelaskan :
“Taufik” adalah bimbingan untuk melakukan ketaatan serta mendekatkan diri kepada-Nya dan memahami-Nya.
Allah mungkin memberimu kesenangan dan kenikmatan dunia. Namun, Dia menghalangimu dari bimbingan-Nya untuk mentaati, mendekati, dan memahami-Nya. Mungkin juga Allah menghalangimu dari kesenangan dunia, namun dia memberimu bimbingan-Nya.
Halangan Allah kepadamu untuk menikmati syahwatmu dan menikmati alam semesta, meski disertai buruknya kebiasaan ibadahmu, merupakan karunia yg besar dari-Nya. Allah telah menetapkannya untukmu dan memutuskanmu dari kepentingan dan tujuan²mu.
Sebaliknya, ketika Allah memberimu kesenangan dunia, walaupun secara lahir tampak sepertianugerah, jangan kau lihat lahirnya saja. Lihat hakikatnya. Saat itu, seorang hamba wajib menyerahkan putusan, pengaturan, dan pilihan kepada Tuhannya. Wallaahu a'lam
KESABARAN Sebuah cerita yang mengisahkan seorang remaja dari ekonomi lemah yang giat dan gigih dalam berusaha, semenjak dari bangku SD hingga sampai di perguruan tinggi mencari biaya sendiri dan dengan penuh ejekan atau cemoohan teman-temannya. Namun beliaunya mengadapinya dengan sabar, akhirnya Allah menjadikannya beliaunya menjadi orang sukses. Para hadirin sekalian, marilah kita saksikan pagelaran teater cilik siswa-siswi SDN ....... Dengan mengangkat cerita “ Seorang penyabar “. Dengan para pemain : 1. Ardy sebagai seorang penyabar diperankan oleh Ayub Abdurrahman Priono 2. Eka Fitria Riana sebagai Ibu Ardy 3. Muhammad fahri Muzakki sebagai guru 4. Andreas Bayu kusuma sebagai Joni 5. Thomas sahabat Joni diperankan oleh Siswo Muhammad Arif Nugroho 6. Fatimah dan Zahro sebagai sahabat Ardy diperankan oleh Sasisania Dewantari dan Laili 7. Mbah dukun diperankan oleh Fadil Hadirin yang berbahagia inilah teater cilik siswa-siswi SDN ............ disutradai oleh Ibu Khusnul Hidayat selama...
Comments
Post a Comment
TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA.