Alhikam Maqolah 77
Syech Ibnu Athoillah dawuh :
٧٧- اَلْعَارِفُوْنَ إذَا بُسِطُوْا أَخْوَفُ مِنْهُمْ إذَا قُبِضُوْا, وَلاَيَقِفُ عَلَى حُدُوْدِ الْاَدَبِ فِي الْبَسْطِ إلاَّ قَلِيْلٌ.
"Al-'Arifun (orang yg ma'rifat billah) jika merasa lapang, lebih khawatir/takut kepada Allah, dari pada jika berada dalam kesempitan, dan tidak dapat berdiri tegak di batas² adab dalam keadaan lapang (basthu) kecuali hanya sedikit sekali ."
------++++++
Dalam kitab 'Latha'iful Minan', Syaikh Ibnu Atha'illah berkata: “Keadaan basthu itu menggelincirkan kaki para lelakinya Allah (orang shalih). Jadi keadaan Basthu menjadikan sebab para 'Arifin menambah kehati-hatiannya, dan kembali pada Allah. Sedangkan keadaan Qobdhu itu lebih dekat dengan keselamatan, karena sudah menjadi kedudukan hamba. Karena hamba selalu dalam genggaman dan kekuatan Allah”.
Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq ra. berkata: “Kami diuji dengan kesukaran, maka kami kuat bertahan dan sabar, tetapi ketika kami diuji dengan kesenangan (kelapangan), hampir tidak tahan/sabar”.
Syaikh Yusuf bin Husain ar-Razy menulis surat kepada Imam Junaid al-Baghdadi ra.: “Semoga Allah tidak memberimu rasa kelezatan hawa nafsumu, jika engkau merasakan kelezatan, maka tidak akan merasakan kebaikan untuk selamanya”.
Syaikh Abdullah as-Syarqawi mensyarah:
Mereka sangat merasa tertekan jika diberi kelapangan Allah. Bagi mereka, kelapangan lebih cocok dengan hawa nafsu. Saat itu, mereka takut terjerumus oleh dorongan hawa nafsu untuk selalu berbicara tentang ahwal, karamah, dan keistimewaan lain yang mereka miliki. Mungkin di situlah letak keterusiran dan keterasingan mereka. Terkadang pula, pada saat itu, dari diri mereka terucap ucapan yg tidak sesuai dengan keagungan Tuhan. Saat itulah mereka dituntut untuk selalu menjaga adab dan menahan diri. Sangat sulit bagi mereka dalam kondisi ini.
Oleh sebab itu, Syaikh Ibnu Atha'illah berkata, “Yang bisa menjaga adab pada saat berada di kelapangan hanyalah sedikit.”
Kelapangan dapat menggelincirkan kaki orang². Ia menuntut agar mereka lebih waspada dan berhati-hati. Kesempitan lebih dekat dengan keselamatan karena ia merupakan tempat hamba berada dalam genggaman Allah. Di sana pula kuasa Allah meliputinya. Dari mana gerangan datangnya kelapangan? Dari Allah.
Kelapangan sama dengan keluar dari hukum waktu-Nya, sedangkan kesempitan adalah keadaan yg memang layak ada di dunia ini. Karena dunia adalah negeri yang penuh beban, misteri tentang masa depan, ketidaktahuan tentang masa lalu, dan tempat tuntutan pelaksanaan hak² Allah.
Wallaahu a'lam
Bagi yang sudah pernah ngaji di pesantren, atau pernah diajar sama lulusan pesantren, atau pernah ngaji di diniyah/madrasah, tentu kenal banget dengan kitab adab ta’limul muta’allim dan akhlaq yang bagus banget ini. Kitab ini berisi nadhom-nadhom yang diartikan dalam bahasa jawa, arti dan penjelasannya bener-bener sangat mengena dan bisa memperbaiki akhlak anak yang belajar mengaji. Saat ini sudah tersedia kitab alala Pdf yang bisa kalian download di Internet, dan kalau kalian baca kitab ini, meskipun singkat, tapi isinya sebenarnya penting banget buat dipelajari bagi anak-anak kecil yang belajar mengaji. Rasul sendiri diutus untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak. Ibadah setiap hari tanpa dibarengi dengan perbaikan akhlak adalah salah satu tanda bahwa ibadah yang kita lakukan ada yang salah sehingga hanya terjebak pada formalitas ibadah, bukan mengena pada substansinya. Pengarang kitab Alala sendiri tidak dicantumkan di dalam kitab-kitab alala yang selama ini dipelajari, dan ...
Comments
Post a Comment
TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA.