Skip to main content

Alhikam Maqolah 82

٧٦- بَسَطَكَ كَيْ لاَ يُبْقِيَكَ مَعَ الْقَبْضِ وقَبَضَكَ كَيْ لاَ يَتْرُكَكَ مَعَ الْبسْطِ وَاَخْرَجَكَ عَنْهُمَاكَيْ لاَ تَكُوْنَ لِشَيْءٍدُوْنَهُ. "Allah melapangkan bagimu, supaya kamu tidak selalu dalam kesempitan (qabdh). Dan Allah telah menjadikan kamu sempit supaya kamu tidak hanyut (terlena dalam kelapangan (basth). Dan Allah melepaskan kamu dari keduanya, supaya kamu tidak tergantung kepada sesuatu selain Allah." ---------+++++++++ Dibuatkan kondisi sempit dan lapang, susah dan senang, semata-mata agar bertumbuh jiwa dan hati untuk siap menerima ke-Maha-an Allah yang ilmunya dan iradahnya meliputi segala sesuatu. وَلِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍۢ مُّحِيطًۭا "Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha Meliputi segala sesuatu." Bagi kita yang imannya masih ditingkatan pemula, seringkali kondisi-kondisi kesempitan ditakdirkan oleh Allah dengan maksud agar mengasah alarm jiwa untuk kembali kepada Allah. Salat ketika banyak kebutuhan sering kali lebih khidmat, tumaninah dan khusyuk karena kita sedang sangat merasa berhajat pada Allah. Dalam kondisi kurang, kadang niat lebih terarahkan, karena memang tidak ada kemampuan mengakses sarana kemaksiatan. Dengan cara 'qabdhu' (kesempitan yang sengaja Allah buat), Allah sedang membantu kita mengekang nafsu. Allah merubah-rubah keadaan dari sedih ke gembira, dari sakit ke sehat, dari miskin ke kaya dari gelap keterang dan seterusnya, supaya mengerti bahwa kita tidak bisa lepas dari hukum dan ketentuan-Nya. Dan supaya kita selalu berdiri diatas landasan Laa Hula Wala Quwwata Illa Billah لِكيْلا تأ ْسَوْاعلٰى ماَ فاَتَكُم ولا تَفرَحُوْا بِماَ اٰتَكمُ . "Supaya kamu tidak sedih (menyesal) terhadap apa yang terlepas dari tanganmu, dan tidak gembira atas apa yang di berikan kepadamu" (QS. Al-Hadid ayat 23) Maka mulailah menikmati sedini mungkin nikmat proses naik turunnya kehidupan. Di dalamnya banyak nutrisi yang tak terelakkan untuk membuat kita kuat bertumbuh. Maka mulailah pekakan firasat atas ke-Maha rahmanan Allah pada segala peristiwa agar nafsu terkendali, agar jiwa terbiasa melihat hikmah ketika Allah mendidik diri, agar hati lurus istiqamah dalam dalam setiap sesi. Syech Ibnu Athoillah dawuh : ٧٨- البَسْطُ تَأْْخُذُ النَّفْسُ مِنْهُ حَظَّهاَ بِوُجُودِ الفَرَحِ والقبضُ لاَ حَظَّ للنَّفْسِ فِيْهِ "Di dalam keadaan lapang (bashtu), hawa nafsu dapat mengambil bagiannya karena gembira, sedang dalam keadaan sempit (qobdhu) tidak ada bagian sama sekali untuk hawa nafsu." ------+++++++" Hikmah ini menjelaskan hikmah sebelumnya tentang sulitnya menjaga adab/tatakrama kepada Allah dikala keadaan Basthu, maka dari itu sedikit sekali orang yg bisa menepati adab kepada Allah dikala Basthu. Karena itu manusia lebih aman dalam kesempitan, karena hawa nafsu tidak dapat berdaya dan tidak dapat bagiannya. Syaikh Abul Hasan Ali as-Syadzili ra. berkata: Alqobdhu wal Basthu (susah/sedih dan senang dalam hati) itu selalu silih berganti dalam perasaan tiap hamba, bagaikan silih bergantinya siang dan malam. Dan sebabnya qobdhu (susahnya hati) itu salah satu dari tiga: karena dosa, atau kehilangan dunia, atau dihina orang, maka jika seseorang merasa berdosa maka segeralah bertaubat. Jika kehilangan dunia, maka harus rela dan menyerahkan kepada hukum Allah. Dan jika dihina orang harus sabar. Dan jagalah dirimu jangan sampai kamu merugikan orang lain. Dan apabila terjadi qobdhu yg tidak di ketahui penyebabnya, maka harus tenang dan menyerah kepada Allah. Insya Allah tidak lama akan sirna masa gelap dan berganti dengan terang, adakalanya terangnya bintang, yaitu ilmu, atau sinar bulan yaitu tauhid, atau matahari yaitu ma’rifat. Tetapi jika tidak tenang di masa gelap (qobdhu), mungkin akan terjerumus ke dalam kebinasaan. Adapun masalah basthu (riang/senangnya hati), maka sebabnya adalah satu dari tiga ini: karena bertambahnya kelakuan ibadah/taat dan bertambahnya ma’rifat atau bertambahnya kekayaan atau kehormatan, dan yg ketiga karena pujian dan sanjungan orang kepadanya. Maka adab seorang hamba jika merasa bertambah kelakuan ibadahnya dan ilmu ma’rifatnya, harus merasa bahwa itu semata-mata karunia dari Allah, dan berhati-hati jangan sampai merasa bahwa itu dari hasil usahanya sendiri. Dan jika mendapat tambahnya harta dunia, maka ini pula sebagai karunia dari Allah juga, dan harus waspada jangan sampai terkena bahayanya. Adapun jika mendapat pujian dari orang lain kepadamu, maka kehambaanmu harus bersyukur kepada Allah yang telah menutupi kejelekanmu/aibmu, sehingga orang lain hanya melihat kebaikanmu. Syaikh Abdullah as-Syarqawi mensyarah: Dalam hikmah ini terdapat penegasan tentang hikmah sebelumnya bahwa menjaga adab/etika saat lapang amat sulit. Sebab, tak ada yg bisa menjaga adab/etika dalam kondisi itu kecuali segelintir orang. Seakan Syaikh Ibnu Atha’illah berkata, “Memang demikian adanya karena hawa nafsu selalu memainkan perannya dalam kondisi kelapangan.” Biasanya, saat lapang, hawa nafsu menjadi lalai, melupakan kewajiban, mengaku-aku memiliki ilmu, pemahaman, ahwal batin dan rahasia², selalu berbicara tentang kemampuan khusus, menikmati hal² luar biasa, menyinggung masalah karamah, dan bersuara tentang maqam masing². Semuanya itu tentu bertentangan dengan prinsip ‘ubudiyah. Sebaliknya, di dalam kesempitan, nafsu tidak merasa beruntung dan memiliki peran apa². Nafsu tidak akan sombong dengan menampakkan sesuatu yg menjadi miliknya. Dengan begitu, kesempitan lebih aman dan lebih membentuk kemampuan untuk menunaikan etika² ‘ubudiyah. Oleh karena itu, orang² ‘arif lebih mengutamakan kesempitan daripada kelapangan. Wallaahu a’lam

Comments

Popular posts from this blog

NASKAH DRAMA JUDUL " KESABARAN "

KESABARAN Sebuah cerita yang mengisahkan seorang remaja dari ekonomi lemah yang giat dan gigih dalam berusaha, semenjak dari bangku SD hingga sampai di perguruan tinggi mencari biaya sendiri dan dengan penuh ejekan atau cemoohan teman-temannya. Namun beliaunya mengadapinya dengan sabar, akhirnya Allah menjadikannya beliaunya menjadi orang sukses. Para hadirin sekalian, marilah kita saksikan pagelaran teater cilik siswa-siswi SDN ....... Dengan mengangkat cerita “ Seorang penyabar “. Dengan para pemain : 1. Ardy sebagai seorang penyabar diperankan oleh Ayub Abdurrahman Priono 2. Eka Fitria Riana sebagai Ibu Ardy 3. Muhammad fahri Muzakki sebagai guru 4. Andreas Bayu kusuma sebagai Joni 5. Thomas sahabat Joni diperankan oleh Siswo Muhammad Arif Nugroho 6. Fatimah dan Zahro sebagai sahabat Ardy diperankan oleh Sasisania Dewantari dan Laili 7. Mbah dukun diperankan oleh Fadil Hadirin yang berbahagia inilah teater cilik siswa-siswi SDN ............ disutradai oleh Ibu Khusnul Hidayat selama...

LAFADZ NIAT PUASA SUNNAH

Dibawah ini adalah lafadz niat puasa sunnah . bagi siapa saja yang mau mengamalkannya semoga Allah memberi balasan dan memberi jalan keluar dari semua kesulitan dalam hidup ini, dan semoga kita senantiasa mendapatkan Taufiq dan hidatahNya, amin. amin amin --> Lafadz Niat Puasa Sunnah Niat Puasa Senin – Kamis نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْاِثْنَيْن سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى " NAWAITU SAUMA YAUMUL ISNAIN SUNNATAN LILLAHI TA'ALA “ Saya niat puasa hari Senin, Sunnah karena Allah ta’ala.” نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلخَمِيْس  سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى NAWAITU SAUMA YAUMUL KHOMIS SUNNATAN LILLAHI TA'ALA “ Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.” Niat Puasa Daud نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدْ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى NAWAITU SAUMA DAWUD SUNNATAN LILLAHI TA'ALA “ Saya niat puasa Daud , sunnah karena Allah ta’ala Niat Puasa Hari-hari Putih . نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى NAWAITU SAUM...

KHASIAT SURAT AL-WAQIAH

Selamat Membaca, dan semoga bermanfaat.  Sabda Rasulullah s.a.w.: “Siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap hari, ia tidak akan ditimpa kefakiran.” Sabda Rasulullah s.a.w. : “Siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kesusahan atau kemiskinan selama-lamanya. (Diriwayatkan oleh Baihaqi dari Ibnu Mas’ud r.a.) Sabda Rasulullah s.a.w. : “Ajarkanlah surah Al-Waqi’ah kepada isteri-isterimu. Kerana sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan.” (Hadis riwayat Ibnu Ady) Sabda Rasulullah s.a.w. : “Barang siapa yang membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan tertimpa kefakiran dan kemiskinan selamanya. Dan surah Al-Waqi’ah adalah surah kekayaan, maka bacalah ia dan ajarkan kepada anak-anakmu semua.” Menurut fatwa sebahagian Ulama’ katanya: “Barangsiapa membaca surah Al-Waqi’ah pada setiap hari dan malam dalam satu majlis sebanyak 40 kali, selama 40 hari pula, maka Allah akan memudahkan rezekinya dengan tanpa kesukaran dan mengalir ...