Seorang pemuda dari suku Tha’i duduk menghadap Ahnaf bin Qais. Ia amat mengagumi ketampanan wajah dan tubuh pemuda itu.
“Pemuda ini begitu tampan. Mungkin karena rajin berolahraga hingga wajah dan tubuhnya sehat dan terpelihara. Atau pemuda itu banyak uangnya sehingga mampu memelihara diri dengan pakaian dan perhiasannya,” pikir Ahnaf dalam hati.
Suatu hari, bertanyalah ia pada pemuda itu.
“Wahai pemuda, apa rahasia yang membuat engkau bisa setampan ini?”
Di luar dugaannya, pemuda itu menjawab.
“Resepnya ada empat.”
“Apa saja itu?” katanya ingin tahu.
“Pertama, bila orang bercerita kepadaku, aku mendengarkan. Kedua, bila berjanji, niscaya aku tepati. Ketiga, bila diriku diperhitungkan orang, maka aku relakan. Keempat, bila aku dipercaya, aku tak mau mengkhianatinya.”
Mendengar jawaban itu, termenunglah Ahnaf.
“Dia inilah tipe pemuda yang tampan luar dalam,” komentarnya.
“Pemuda ini begitu tampan. Mungkin karena rajin berolahraga hingga wajah dan tubuhnya sehat dan terpelihara. Atau pemuda itu banyak uangnya sehingga mampu memelihara diri dengan pakaian dan perhiasannya,” pikir Ahnaf dalam hati.
Suatu hari, bertanyalah ia pada pemuda itu.
“Wahai pemuda, apa rahasia yang membuat engkau bisa setampan ini?”
Di luar dugaannya, pemuda itu menjawab.
“Resepnya ada empat.”
“Apa saja itu?” katanya ingin tahu.
“Pertama, bila orang bercerita kepadaku, aku mendengarkan. Kedua, bila berjanji, niscaya aku tepati. Ketiga, bila diriku diperhitungkan orang, maka aku relakan. Keempat, bila aku dipercaya, aku tak mau mengkhianatinya.”
Mendengar jawaban itu, termenunglah Ahnaf.
“Dia inilah tipe pemuda yang tampan luar dalam,” komentarnya.
SUBKHANALLAH......
ReplyDelete