Skip to main content

JANGAN BERBOHONG

Jangan Berbohong

Islam menyuruh kita berbuat baik dan melarang perbuatan munkar. Termasuk dari perbuatan munkar dan mulai dilakukan kembali oleh kaum muslimin adalah dusta atau bohong. Dusta adalah (mangatakan) menunjukan sesuatu yang berbeda dengan yang sesunguhnya. Dusta ini bisa dilakukan dengan lesan, perbuatan, maupun keyakinan.
Berbohong dengan lesan, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla yang berbunyi: "Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah dan mereka itulah orang-orang pendusta." (An-Nahl: 105).
Berbohong dengan perbuatan, seperti firman Allah 'Azza wa Jalla: "Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis." (Yusuf: 16). Saudara-saudara Yusuf menampakkan rasa tangisnya untuk memberitahukan suatu perkara yang seakan-akan telah terjadi, tetapi pada kenyataannya tidak ada.
Berbohong dalam keyakinan, seperti firman Allah Azza wa Jalla: "Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: 'Kami mengakui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar rasul Allah.' Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar pendusta." (Al-Munafiqun: 1). Artinya, mereka berdusta dalam keyakinannya. Secara lesan, mereka membenarkan apa yang diucapkan oleh Rasulullah saw, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang berbohong karena ucapannya tidak sesuai dengan apa yang ada dalam hati mereka.
Mereka semua, baik yang berbohong dengan ucapan, amal, dan keyakinannnya adalah para pembohong yang tercela. Mereka adalah orang-orang yang dibenci oleh Allah Azza wa Jalla dan dilaknat, baik di langit maupun di bumi. "...laknat Allah itu ditimpakan atas orang-orang yang dusta." (Ali-Imran: 61).

Maasyiral Muslimin Rakhimakumullah!
Allah Azza wa Jalla telah mewaspadakan kepada kita agar jangan berbuat dusta. Dan,

memberitahukan kepada kita bahwa dusta itu termasuk dari kebiasaan orang-orang munafik, orang kafir, dan orang Yahudi yang dibenci dan dilaknat oleh Allah Azza wa Jalla. Allah SWT berfirman berkaitan dengan orang-orang kafir tersebut: "Allah sekali-kali tidak pernah mensyariatkan adanya bahiirah, saaibah, washiilah, dan haam. Akan tetapi, orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti." (Al-maidah: 105).
Mereka adalah orang-orang yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah. Allah menyifati mereka dengan pendusta yang sering mengada-adakan sesuatu. Mereka mengatakan atas dasar Allah apa yang mereka tidak ketahui. Begitu pula dengan orang-orang Yahudi yang mudah-mudahan dilaknat oleh Allah Azza wa Jalla, mereka memohon (kepada Nabi) untuk mendapatkan kemenangan atas orang-orang kafir, mereka memberi tahu bahwa seorang nabi akan datang kepada mereka dan mereka berharap agar nabi itu berasal dari kalangan Bani Israel. Namun, tatkala Allah SWT mengutus Nabi Muhammad saw yang bukan keturunan dari Bani Israel, mereka mengingkarinya. Allah SWT berfirman: "Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan al-kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada 'Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka berapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberpa orang (yang lain) kamu bunuh?"
(Al-Baqarah: 87).
Demikianlah kondisi orang-orang yang yang kafir. "Sungguh telah merugi orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: 'Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!' sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amatlah buruk apa yang mereka pikul itu." (Al-An'am: 31). Mereka itu adalah orang-orang yang menjadikan dusta dan pendustaan sebagai din dan tempat kembali mereka adalah neraka jahanam.
"Sesungguhnya neraka jahanam itu (padanya) ada tempat pengintai, lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah, sebagai pembalasan yang setimpal, sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya." (An-naba: 21 -- 28). Balasan kedustaan mereka adalah kekal di neraka dan adzab yang abadi.
Dan seseorang itu masih berdusta dan memilih kedustaan sehingga Allah menulis di sisi-Nya sebagai orang yang dusta. Dusta itu akan mengarah ke mana? mengarah kepada perbuatan kemaksiatan. Lalu kemaksiatan ini akan mengarah ke mana? mengarah ke neraka. Maka, amat buruklah tempat kembali pendusta, amat buruklah tempat kembali orang-orang kafir. Amat buruklah tempat kembali orang-orang yang sombong. Neraka jahanam dipersiapkan oleh Allah Azza wa Jalla bagi mereka yang menjadikan dusta sebagai syariat dan agama.

Maasyiral Muslimin Rakhimakumullah!
Rasulullah memerintahkan kepada kita untuk bersikap benar dan jujur. Allah SWT telah berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." (At-Taubah: 119).
Allah SWT memuji orang-orang muhajirin--semoga Allah meridhai mereka--dan menyifatinya dengan jujur (benar). "Bagi orang-orang fakir yang berhijrah yang mereka dikeluarkan dari rumah-rumah mereka dan harta mereka, mereka mengharapkan fadhilah dari Allah dan keridhaaan-Nya dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya mereka adalah orang-orang yang benar." Mereka membenarkan apa yang datang dari Rasulullah saw. Mereka memenuhi janji yang telah mereka berikan kepada Allah. Mereka juga berjihad di jalan Allah dengan jihad yang sesunguhnya. Mereka pun sabar di semua tempat. Maka, Allah memjuji mereka di dalam alquran.
Rasulullah saw memberi kabar gembira kepada orang-orang yang benar (jujur) dengan jannah (surga). Rasulullah saw bersabda, dari Abi Umamah dan diriwayatkan oleh Abi Daud, "Saya adalah penjamin rumah di rabdhil jannah--apa yang ada disekitar jannah--bagi siapa yang meninggalkan perdebatan meskipun ia benar. Aku adalah penjamin di tengah surga bagi siapa yang menginggalkan dusta meskipun itu bercanda dan aku adalah penjamin di atas surga bagi siapa yang berakhlak baik."
Bohong adalah buruk dan jelek. Rasulullah saw bersabda, "Tanda-tanda orang munafik ada tiga: bila berkata dusta; bila berjanji mengingkari; dan bila diberi amanat berkhianat."
"Ada empat hal yang barangsiapa berada di dalamnya, maka ia orang munafik murni. Dan, barangsiapa yang di dalamnya ada salah satu perangai dari keempat hal tersebut, maka ia memiliki perangai dari kemunafikan sehingga ia meninggalkannya: apabila berbicara dusta; apabila diberi amanat berkhianat; apabila berjanji mengingkari; dan bila berbantahan durhaka (bohong)."

Maasyiral Muslimin Rakhimakumullah!
Apa pun penyebabnya, dusta harus kita jauhi. Karena itu, mari kita jaga lesan, perbuatan, dan keyakinan dari hal-hal yang menjurus kepada perbuatan dusta.

Al-Islam - Pusat Komunikasi dan Islam Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

NASKAH DRAMA JUDUL " KESABARAN "

KESABARAN Sebuah cerita yang mengisahkan seorang remaja dari ekonomi lemah yang giat dan gigih dalam berusaha, semenjak dari bangku SD hingga sampai di perguruan tinggi mencari biaya sendiri dan dengan penuh ejekan atau cemoohan teman-temannya. Namun beliaunya mengadapinya dengan sabar, akhirnya Allah menjadikannya beliaunya menjadi orang sukses. Para hadirin sekalian, marilah kita saksikan pagelaran teater cilik siswa-siswi SDN ....... Dengan mengangkat cerita “ Seorang penyabar “. Dengan para pemain : 1. Ardy sebagai seorang penyabar diperankan oleh Ayub Abdurrahman Priono 2. Eka Fitria Riana sebagai Ibu Ardy 3. Muhammad fahri Muzakki sebagai guru 4. Andreas Bayu kusuma sebagai Joni 5. Thomas sahabat Joni diperankan oleh Siswo Muhammad Arif Nugroho 6. Fatimah dan Zahro sebagai sahabat Ardy diperankan oleh Sasisania Dewantari dan Laili 7. Mbah dukun diperankan oleh Fadil Hadirin yang berbahagia inilah teater cilik siswa-siswi SDN ............ disutradai oleh Ibu Khusnul Hidayat selama...

LAFADZ NIAT PUASA SUNNAH

Dibawah ini adalah lafadz niat puasa sunnah . bagi siapa saja yang mau mengamalkannya semoga Allah memberi balasan dan memberi jalan keluar dari semua kesulitan dalam hidup ini, dan semoga kita senantiasa mendapatkan Taufiq dan hidatahNya, amin. amin amin --> Lafadz Niat Puasa Sunnah Niat Puasa Senin – Kamis نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْاِثْنَيْن سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى " NAWAITU SAUMA YAUMUL ISNAIN SUNNATAN LILLAHI TA'ALA “ Saya niat puasa hari Senin, Sunnah karena Allah ta’ala.” نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلخَمِيْس  سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى NAWAITU SAUMA YAUMUL KHOMIS SUNNATAN LILLAHI TA'ALA “ Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.” Niat Puasa Daud نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدْ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى NAWAITU SAUMA DAWUD SUNNATAN LILLAHI TA'ALA “ Saya niat puasa Daud , sunnah karena Allah ta’ala Niat Puasa Hari-hari Putih . نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى NAWAITU SAUM...

KHASIAT SURAT AL-WAQIAH

Selamat Membaca, dan semoga bermanfaat.  Sabda Rasulullah s.a.w.: “Siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap hari, ia tidak akan ditimpa kefakiran.” Sabda Rasulullah s.a.w. : “Siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kesusahan atau kemiskinan selama-lamanya. (Diriwayatkan oleh Baihaqi dari Ibnu Mas’ud r.a.) Sabda Rasulullah s.a.w. : “Ajarkanlah surah Al-Waqi’ah kepada isteri-isterimu. Kerana sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan.” (Hadis riwayat Ibnu Ady) Sabda Rasulullah s.a.w. : “Barang siapa yang membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan tertimpa kefakiran dan kemiskinan selamanya. Dan surah Al-Waqi’ah adalah surah kekayaan, maka bacalah ia dan ajarkan kepada anak-anakmu semua.” Menurut fatwa sebahagian Ulama’ katanya: “Barangsiapa membaca surah Al-Waqi’ah pada setiap hari dan malam dalam satu majlis sebanyak 40 kali, selama 40 hari pula, maka Allah akan memudahkan rezekinya dengan tanpa kesukaran dan mengalir ...