Skip to main content

Sholawat Burdah

Qasidah Burdah Al Bushiri

مَوْلَايَ صَلِّي وَسَلِّـمْ دَآئِــماً أَبَـدًا ۞
عَلـــَى حَبِيْبِـكَ خَيْــرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
هُوَالْحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ ۞
لِكُلّ هَوْلٍ مِنَ الْأِهْوَالِ مُقْتَحِـــــــمِ
يِارَبِّ بِالمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا  ۞
وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الكَرَمِ

Wahai Tuhanku, curahkanlah selalu rahmat ta'dzim dan salam sepanjang masa, atas kekasihMu yang terbaik di antara seluruh makhluq.
Dialah kekasih tercinta yang senantiasa diharapkan syafaatnya,
untuk menyelamatkan dari segala rasa takut yg menghinakan.
Wahai Tuhan, semoga dengan berkah nabi yang pinilih, gandakanlah segala cita-cita kami
Dan ampunilah segala dosa kami yang terlewat masa Wahai Dzat yang luas kemurahanNya.

_________

Dikalangan para santri, penggalan qasidah di atas biasa dilantunkan saat sebelum memulai pengajian atau kegiatan lainnya. Sebuah penggalan dari qasidah yang ditulis oleh Imam Al Bushiri saat beliau didera sakit yang tidak kunjung sembuh.

Imam Al Bushiri atau yang bernama lengkap Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid al-Bushiri lahir di Dallas Maroko pada tahun 610 Hijrah (1213 Masehi) dan dibesarkan di daerah Bushir Mesir hingga meninggal dunia pada tahun 695 Hijrah (1296 Masehi). Beliau telah diasuh oleh ayahnya sendiri dalam mempelajari Al Quran serta ilmu pengetahuan yang lain.

Selanjutnya, untuk lebih memperdalamkan ilmu agama dan kesusasteraan Arab, Imam al-Bushiri  berhijrah ke Kaherah. Di Kaherah, beliau menjadi seorang sastrawan dan penyair yang ulung. Kemahirannya dalam bidang per-syair-an mengunguli para penyair lain dizamannya. Disamping karya sastra, beliau juga ahli kaligrafi. Karya-karya kaligrafinya juga sangat terkenal dengan keindahannya.

Gurunya yang paling utama ialah Syaikh Abdul Abbas al-Mursi yang merupakan murid utama dari pendiri Thariqah Shadziliyyah, yakni Syaikh Abul Hasan As Shadzily.

Qasidah Burdah berisi 160 bait yang ditulis dengan gaya bahasa atau uslub yang menarik, lembut dan elegan, menggunakan bahar basith
مستفعلن فاعلن مستفعلن فاعلن # مستفعلن فاعلن مستفعلن فاعلن

Imam Al Bushiri menterjemahkan kehidupan Kanjeng Nabi Muhammad SAW dalam bentuk bait-bait puisinya. Dengan bahasa yang indah, beliau telah berhasil menanamkan kecintaan dan kasih sayang umat Islam kepada Kanjeng Nabi SAW dengan lebih mendalam. Selain dari rasa kecintaan dan kasih yang mendalam terhadap Kanjeng Nabi SAW, nilai-nilai sastra, sejarah dan moral turut terkandung dalam qasidah tersebut.

Kisah bagaimana awal mula Qasidah Burdah tercipta, yakni ketika Imam Al Bushiri diuji penyakit lumpuh setengah badan selama bertahun-tahun sehingga tidak mampu bangun dari tempat tidurnya. Tak ada satupun para tabib yang bisa mengobatinya. Dalam keadaan sakit dan tidak berdaya - beliau menulis syair-syair yang mengungkapkan kerinduan dan kecintaannya kepada  Kanjeng Nabi SAW. Qasidah tersebut dilantunkannya berkali-kali sampai beliau mengeluarkan air mata darah.

Pada suatu malam dalam puncak kerinduanya beliau tertidur dan  bermimpi melatunkan syair-syair tersebut di hadapan Kanjeng Nabi  SAW. Dalam mimpinya tersebut  Kanjeng Nabi SAW tampak begitu gembira dan menyukai qasidah tersebut, kemudian Kanjeng Nabi SAW mengusap wajah Imam Al Bushiri dengan kedua tangannya. Lalu beliau melepas jubahnya dan menyelimutkan kepada Imam Al Bushiri sambil berkata, "Bangunlah..."
Ketika terbangun dari tidurnya beliau mendapati dirinya tidak lagi lumpuh alias sudah sembuh seketika dari sakitnya dan bisa berjalan.

Dari situlah kemudian syair-syair/qasidah tersebut dinamakan "Burdah: yang berarti jubah atau selimut.

Syair burdah, Bagian I:

مَوْلَايَ صَلِّي وَسَلِّـمْ دَآئِــماً أَبَـدًا  ۞  عَلـــَى حَبِيْبِـكَ خَيْــرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
Wahai Tuhanku, curahkanlah selalu rahmat ta'dzim dan salam sepanjang masa, atas  kekasihMu yang terbaik di antara seluruh makhluq.

هُوَالْحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ   ۞   لِكُلّ هَوْلٍ مِنَ الْأِهْوَالِ مُقْتَحِـــــــمِ
Dialah kekasih tercinta yang senantiasa diharapkan syafaatnya, untuk menyelamatkan dari segala rasa takut yg menghinakan.

أَمِنْ تَذَكُّرِ جِيْرَانٍ بِذِيْ سَــــلَــمٍ  ۞  مَزَجْتَ دَمْعًا جَرَيْ مِنْ مُقْلَةٍ بِـــدَمِ
Apakah karena mengingat para kekasih di Dzi Salam, Engkau deraikan air mata dengan darah duka.

أَمْ هَبَّتِ الرِّيْحُ مِنْ تِلْقَاءِ كَاظِمَـــةٍ  ۞  وَأَوْمَضَ الْبَرْقُ فِيْ الْضَمَآءِ مِنْ إِضَـمِ
Ataukah karena hembusan angin terarah lurus berjumpa di Kadhimah, dan kilatan cahaya gulita malam dari kedalaman jurang idham.

فَمَا لِعَيْنَيْكَ إِنْ قُلْتَ اكْفُفَا هَمَتَــا  ۞  وَمَا لِقَلْبِكَ إِنْ قُلْتَ اسْتَفِقْ يَهِـــــمِ
Mengapa kedua air matamu tetap meneteskan airmata? Padahal engkau telah berusaha membendungnya. Apa yang terjadi dengan hatimu? Padahal engkau telah berusaha menghiburnya.

أَيَحَسَبُ الصَّبُّ أَنَّ الْحُبَّ مُنْكَتـــِمٌ  ۞  مَا بَيْنَ مُنْسَجِمٍ مِنْهُ وَمضْطَــــرِمِ
Apakah diri yang dirundung nestapa karena cinta mengira bahwa api cinta dapat disembunyikan darinya.
Di antara tetesan airmata dan hati yang terbakar membara.

لَوْلَا الْهَوَى لَمْ تُرِقْ دَمْعاً عَلَي طَـلَلٍ  ۞  وَلاَ أرَقْتَ لِذِكْرِ الْبَانِ وَالْعَلـَـــمِ
Andaikan tak ada cinta yang menggores kalbu,  tak mungkin engkau mencucurkan air mata.
Meratapi puing-puing kenangan masa lalu, berjaga mengenang pohon ban dan gunung yang kau rindu.

فَكَيْفَ تُنْكِرُ حُباًّ بَعْدَ مَا شَــهِدَتْ  ۞  بِهِ عَلَيْكَ عُدُوْلُ الدَّمْعِ وَالسَّـــقَمِ
Bagaimana akan kau ingkari cinta sedangkan saksi adil telah menyaksikannya, berupa deraian air mata dan sakit yang mendera.

وَأَثْبَتَ الْوَجْدُ خَطَّيْ عَبْرَةٍ وَّضَــنىً ۞  مِثْلَ الْبَهَارِمِ عَلَى خَدَّيْكَ وَالْعَنَــــمِ
Duka nestapa telah membentuk dua garisnya, isak tangis dan sakit lemah tak berdaya. Serupa mawar kuning dan merah yang melekat pada dua pipi.

نَعَمْ سَرَى طَيْفُ مَنْ أَهْوَى فَأَرّقَنِي ۞  وَالْحُبّ يَعْتَرِضُ اللّذّاتَ بِالَلَــــــمِ
Memang benar, bayangan orang yang kucinta selalu hadir membangunkan tidurku untuk terjaga, dan juga cinta sebagai penghalang bagi antara dirinya dan kelezatan cinta yang berakhir derita

يَا لَا ئِمِي فِي الهَوَى العُذْرِيِّ مَعْذِرَةً  ۞  مِنّي إِلَيْكَ وَلَوْ أَنْصَفْتَ لَمْ تَلُمِ
Wahai pencaci derita cinta, kuberikan maafku padamu. Andai kau rasakan derita cinta ini, tak mungkin engkau mencaci maki.

عَدَتْكَ حَـــالِـي لَاسِرِّيْ بِمُسْتَتِرٍ  ۞   عَنِ الْوِشَاةِ وَلاَ دَائِيْ بِمُنْحَسِــمِ
Kini kau tahu keadaanku, tiada lagi rahasiaku yang tersimpan darimu.
Dari orang yang suka mengadu domba dan derita cintaku tiada kunjung sirna.

مَحّضْتَنِي النُّصْحَ لَكِنْ لَّسْتُ أَسْمَعُهُ  ۞  إَنّ الُحِبَّ عَنِ العُذَّالِ فِي صَمَمِ
Begitu tulus nasihatmu, tapi aku tak mampu mendengar semua itu.
Karena sesungguhnya orang yang dimabuk cinta itu tuli dan tak menggubris celaan.

إِنِّى اتَّهَمْتُ نَصِيْحَ الشّيْبِ فِي عَذَلِى   ۞     وَالشّيْبُ أَبْعَدُ فِي نُصْحِ عَنِ التُّهَمِ
Aku curiga ubanku pun turut mencelaku, padahal ubanku pastilah tulus memperingatkanku.

*******

Comments

Popular posts from this blog

NASKAH DRAMA JUDUL " KESABARAN "

KESABARAN Sebuah cerita yang mengisahkan seorang remaja dari ekonomi lemah yang giat dan gigih dalam berusaha, semenjak dari bangku SD hingga sampai di perguruan tinggi mencari biaya sendiri dan dengan penuh ejekan atau cemoohan teman-temannya. Namun beliaunya mengadapinya dengan sabar, akhirnya Allah menjadikannya beliaunya menjadi orang sukses. Para hadirin sekalian, marilah kita saksikan pagelaran teater cilik siswa-siswi SDN ....... Dengan mengangkat cerita “ Seorang penyabar “. Dengan para pemain : 1. Ardy sebagai seorang penyabar diperankan oleh Ayub Abdurrahman Priono 2. Eka Fitria Riana sebagai Ibu Ardy 3. Muhammad fahri Muzakki sebagai guru 4. Andreas Bayu kusuma sebagai Joni 5. Thomas sahabat Joni diperankan oleh Siswo Muhammad Arif Nugroho 6. Fatimah dan Zahro sebagai sahabat Ardy diperankan oleh Sasisania Dewantari dan Laili 7. Mbah dukun diperankan oleh Fadil Hadirin yang berbahagia inilah teater cilik siswa-siswi SDN ............ disutradai oleh Ibu Khusnul Hidayat selama

Alala Tanalul ilma

Bagi yang sudah pernah ngaji di pesantren, atau pernah diajar sama lulusan pesantren, atau pernah ngaji di diniyah/madrasah, tentu kenal banget dengan kitab adab ta’limul muta’allim dan akhlaq yang bagus banget ini. Kitab ini berisi nadhom-nadhom yang diartikan dalam bahasa jawa, arti dan penjelasannya bener-bener sangat mengena dan bisa memperbaiki akhlak anak yang belajar mengaji. Saat ini sudah tersedia kitab alala Pdf yang bisa kalian download di Internet, dan kalau kalian baca kitab ini, meskipun singkat, tapi isinya sebenarnya penting banget buat dipelajari bagi anak-anak kecil yang belajar mengaji. Rasul sendiri diutus untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak. Ibadah setiap hari tanpa dibarengi dengan perbaikan akhlak adalah salah satu tanda bahwa ibadah yang kita lakukan ada yang salah sehingga hanya terjebak pada formalitas ibadah, bukan mengena pada substansinya. Pengarang kitab Alala sendiri tidak dicantumkan di dalam kitab-kitab alala yang selama ini dipelajari, dan

CARA MUDAH MERUBAH PDF KE MS WORD

Banyak cara merubah file PDF menjadi MS Word diantaranya adalah sebagai berikut : Menggunakan Open Office.org * Menggunakan Office 2007 harus di setel dulu beberapa bagian (plugin) jika kesulitan lebih mudah menggunakan Open Office.org , jika Open Office.org belum punya download disini (149.35 Mb) h ttp://www.openoffice.org/ Mengunakan Software PDF to Word Converter ( Software pengubah PDF menjadi Word ) * Software ini berfungsi sebagai ‘ conver ter ‘ atau peng convert sebuah file, banyak file yang bisa di convert menjadi file apapun yang kita inginkan, namun yang di butuhkan sekarang ialah pengubah PDF to Word, saya tidak memberikan software ini secara utuh, namun memberikan arahan untuk anda supaya men download software tersebut. Karena software ini untuk dijual / jika saya berikan maka tindakan saya adalah ilegal dan menyalahi aturan TOS dari Google. Anda bisa men download file tersebut yang bersifat TRIAL / Uji Coba sebelum membeli namun memiliki fungsi yang sama. Download s