Kemarin lusa, tangal 26 Oktober 2010, Mas Penewu Suraksohargo atau yang lebih dikenal dengan nama mBah Maridjan, Sang Juru Kunci Gunung Merapi, diketemukan meninggal dunia dalam posisi bersujud di kediamannya di Desa Kinahrejo yang terletak di lereng Merapi, saat awan panas atau yang disebut masyarakat sekitar dengan “wedhus gembel” meluncur dan menyapu sekitarnya.
Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun...Semoga amal baik mbah di terima disisi Allah swt. dan menjadi kematian yang baik/ Husnul Khotimah...amin.
yang patut kita catat dari sosok mbah Marijan adalah kesetian beliau dalam mengemban tugas, beliau seorang yang amanat, di salah satu TV suatu tadi pagi tgl 29 Oktober 2010 beliau pernah diwawancarai sekitar tahun 2006 tentang menagapa beliau waktu itu tidak mau turun gunung, padahal waktu itu dalam keadaan bahaya, beliau jawab " Aku iki mung di kon jogo gunung merapi, nek aku melu mudun jenenge aku ora tanggung jawab". ( aku ini suruh jaga Gunung merapi, kalau aku turun namanya aku tidak bertanggung jawab).Sungguh ucapan yang sangat berani/ menunjukkan tanggung jawab. namun masalahnya adalah waktu itu adalah dalam keadaan berbahaya..............????
Dalam masalah diatas terdapat beragam tanggapan.......Tapi bagi sosok Mbah Marijan bahaya atau tidak bahaya yang namanya amanat harus di laksanakan dan itu menjadi resiko dalam tugas. Subhanallah ..beliau selalu istiqomah......dan inilah yang patut kita contoh..Istiqomah dalam memegang amanah.
Sosok mbah Marijan juga di kenal dengan sosok yang sederhana..ini terlihat dari cara berpakaiannya dan rumah tinggalnya yg sangat sederhana. Beliau dalam berpakaian kebanyakan mengenakan peci, sarung, blankon dan pakain batik. sungguh pakaian yang jauh dari kemewahan.
akhirnya marilah kita kirimkan fateha ke arwah mbahmarijan semoga di ampuni dosanya dan diterima amal baiknya ila arwahi mbah marijan lahu Alfatihah...........................................
Comments
Post a Comment
TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA.