Skip to main content

Posts

Keluhuran Budi Habib Umar r.a

TAHUKAH APA YANG KU RASAKAN SETELAH MEMBACA KISAH BELIAU INI ? JIWAKU BASAH DIHUJANI CINTA (-Muhammad Ismael Al Kholilie-) Area makam Nabi Hud As, awal Muharrom 6 Tahun yang lalu. Kami yang waktu itu seakan sudah kehilangan gairah dan semangat tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan Habib Umar, suara sholawat dan takbir langsung menggema silih berganti, nyaris semua yang ada disitu menangis haru dan bahagia. Tetapi beliau tetaplah beliau, tetap tenang dengan senyuman lebar yang tak henti-henti menghiasi wajahnya di malam itu. Seakan-akan tak ada suatu apapun yang telah terjadi. Padahal.... ********************************* Waktu itu aku masih berstatus sebagai pelajar baru, aku datang ke Tarim 5 bulan sebelumnya. Habib Umar sedang melaksanakan ibadah Haji dan dijadwalkan akan kembali ke Tarim di akhir bulan Dzul Hijjah untuk menghadiri acara hari jadi Darul Musthofa dan Multaqo Du'at (acara pertemuan para ulama dan dai dari seluruh dunia yang diadakan Habib Umar setiap tahun ). H...

TUNTUTAN ORANG-ORANG QURAIS KEPADA NABI MUHAMMAD SAW

Ketika orang-orang Qurais sadar bahwa penyiksaan yang mereka lakukan tidak memberikan hasil sama sekali, bahkan malah menambah keimanan dan keyakinan orang-orang islam, maka mereka mendatangi Nabi (ket ). Orang-orang Qurais meminta beliau untuk menyembah Tuhan-Tuhan mereka dan merekapun berjanji akan menyembah Tuhan beliau. Kemudian Allah menurunkan Surah Al-Kafirun. Ketika mereka telah putus asa, mereka meminta Nabi untuk mencabut isi kandungan Al-Qur'an yang menjadikan mereka marah, seperti penghinaan terhadap Tuhan-Tuhan dan tata cara ibadah mereka, atau menukarnya dengan Al-Qur'an yang lain. Maka Allah menurunkan ayat sebagai jawaban untuk mereka : Surah Yunus ayat 15, yang artinya : Katakanlah : " Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihakku sendiri, aku tidak mengikuti kecuali apa yang di wahyukan kepadaku. _________________________________ Ket : Sebelum mereka mendatangi Nabi, mereka terlebih dahulu mengutus Uqbah bin Walid, dia mendatangi Nabi dan be...

GANGGUAN KAUM QURAIS TERHADAP SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW

Ketika orang-orang Qurais mengetahui bahwa Nabi telah menjadi orang yang di mulyakan dan di hormati, merekapun berhenti mengganggu beliau.  Orang-orang Qurais berganti menganggu para sahabat Nabi, terutama mereka yang lemah dan tidak memiliki pembela. Tiap -tiap qobilah menyiksa orang-orang yang masuk islam dari golongan mereka dengan memenjarakan, memukuli, menahan bahan makanan dan minuman, sampai ada orang yang tidak mampu duduk dan tidak tahu lagi apa yang dia katakan karena dahsyatnya siksaan yang dia terima. Diantara orang-orang yang mereka siksa adalah : Bilal, Ammar bin Yasir, saudara lelaki, ayah dan ibunya dan Habbbab bin Aras. Bentuk penyiksaannya : Bilal : tuannya yang bernama Umayyah mengikat lehernya dengan tali kemudian menyerahkannya kepada anak-anak kecil untuk di buat mainan. Bilal terus mengucapkan kata-kata : Ahad-ahad ( Allah maha Esa. Umayyah lalu membawanya ke bebatuan kecil yang sangat panas yang mana bila di letakkan sepotong daging di ata...

GANGGUAN KAUM QURAIS KEPADA NABI MUHAMMAD SAW

Setelah melihat terus berlangsungnya dakwah Nabi dan pembelaan paman beliau, orang-orang Qurais mulai mengganggu dan mengolok-olok Nabi, terutama sekali saat beliau berangkat akan melaksanakan sholat. Nabi menghadapi mereka dengan lapang dada, sabar, lemah lembut dan mudah memaafkan. Orang yang paling parah mengganggu Nabi adalah : Abu Jahal , Abu Lahab, Uqbah bin Abi mua'id dan Walid A-Mughiroh. Sungguh Allah telah menurunkan siksa kepada orang-orang yang mengejek Nabi, tepatnya setelah beliau hijrah, diantara mereka ada yang mati di bunuh dan ada yang mati karena terserang penyakit. Gangguan mereka berupa : Abu Jahal : Suatu ketika dia melihat Nabi sedang Sholat, lalu dia melarang beliau, Nabi marah dan mengelurakan kata-kata kasar dan menggertaknya, dia pun berkata : " Apakah engkau akan menggertak aku, padahal engkau tahu bahwa aku adalah orang yang kaya raya". Kemudian Allah menurunkan ayat sebagai ancaman baginya : S . Al Alaq 15-19 Artinya : Ketahuil...

KEDATANGAN ORANG-ORANG QURAIS YANG KETIGA KALINYA KEPADA ABU THOLIB

Ketika orang-orang Qurais melihat Abu Tholib tetap tidak mau mencegah keponakannya, maka mereka mendatangkan lelaki yang bernama  Amaroh Ibnu Walid. Mereka berkata kepada Abu Tholib: "Ambillah anak muda ini sebagai anakmu, dan serahkan keponakanmu kepada kami untuk kami bunuh". Abu Tholib menjawab : "Hina sekali permintaan kalian ! Pantaskah bila engkau memberikan anakmu padaku untuk kurawat, sedangkan aku memberikan anakku kepadamu hendak kau bunuh ??" Mereka pun pulang dengan tangan hampa, sedangkan Nabi pun terus menyebarkan agama islam dan pamannyapun terus melindungi.  Sumber : Kitab Khulasoh Nurul Yaqin Juz 1

KEDATANGAN ORANG-ORANG QURAIS YANG KEDUA KALI KEPADA ABU THOLIB

Saat orang-orang Qurais melihat Nabi tetap menyebarkan ajarannya dan melihat Abu Tholib terus melindunginya, merekapun mendatangi Abu Tholib untuk yang kedua kalinya. Mereka berkata kepada Abu Tholib : "Sesungguhnya kami tidak tahan lagi dengan kelakuan Muhammad yang memaki-maki leluhur kami, menganggap kami bodoh dan mencela berhala-berhala kami, maka jagahlah keponakanmu itu atau biarkan kami sendiri yang menghentikannya". Kemudian Abu Tholib memanggil Nabi, Dia meminta beliau agar mau menghentikan dakwahnya karena khawatir akan nacaman dari orang-orang Qurais, akan tetapi beliau  menolaknya. Nabi berkata ( Ket) : "Demi Allah , aku tidak akan meninggalkan perintah dakwah ini hingga Allah memperlihatkan kebenarannya atau hingga aku binasa karenanya". Kemudian Abu Tholib berkata :"Berdakwahlah dan katakan apa saja yang engkau suka, demi Allah, aku tidak akan menyerahkanmu kepada mereka ". _________________________ Ket : "Demi Allah Wahai P...

KEBENCIAN KAUM QURAIS KEPADA NABI MUHAMMAD SAW

Kecintaan Kaum Qurais kepada Nabi berubah menjadi kebencian, kedekatan mereka berubah menjadi kerengganan, kejujuran beliau di anggap dusta dan perilaku beliau di jadikan bahan ejekan. Hal ini terjadi semenjak beliau mengajak mereka untuk menyembah Allah, mencela Tuhan-Tuhan mereka dan menganggap sesat semua orang yang menyembah berhala. Mereka mendatangi paman beliau ( Abu Tholib ) dan memintanya agar melarang Nabi mencela Tuhan-Tuhan mereka dan menyesatkan leluhur mereka.( Ket). Abu Tholib menolak permintaan mereka secara halus, dan Nabi pun tetap meneruskan penyebaran agama islam dan menegakkan ajaran yang benar. __________________ Ket.  : Tidaklah Nabi menganggap sesat leluhur mereka dan menganggap mereka bodoh dan tidak mendapat petunjuk kecuali setelah  mereka taqlid buta dalam mengikuti ajaran leluhurnya. Allah berfirman : " Dan Apabila di katakan kepada mereka: 'ikutilah apa yang telah diturunkan Allah'. Mereka menjawab : ' Tidak, tetapi kami han...