Nasehat itu ada dua macam:
1. Nasehat yang timbul dari diri yang dipenuhi keangkuhan, bersifat Ammarah (banyak memerintah kepada perbuatan jelek), dikelilingi sifat sombong, takabur dan meresa paling besar.
Nasehat dari orang model ini akan cepat hilang, karena tujuan dari nasehat yang diberikan semata untuk kepentingan pribadi saja.
Nasehat ini timbul dari para ulama dunia, yang berakibat menjadi hujjah ALLOH atas pemberi nasehat itu sendiri.
2. Nasehat yang timbul dari diri yang Muthmainnah (jiwa yang tenang).
Nasehat dari jiwa seperti inilah yang disebut sebagai pengingat (Tadzkir). Seperti disebutkan dalam Al-Quran:
وذكر فإن الذكرى تنفع المؤمنين
"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin".
Nasehat seperti inilah yang terpuji, sedangkan nasehat yang pertama adalah nasehat yang tercela.
Tanda-tanda dari nasehat ini adalah tetap adanya sikap tawadlu' dan rendah diri terhadap orang yang diberi nasehat. Sebagaimana firman ALLOH:
واخفض جناحك لمن اتبعك من المؤمنين.
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu".
Nasehat ini bersumber dari ilmu yang bermanfaat, ilmu yang berhubungan dengan hati, ruh dan sirr (rahasia-rahasia) yang berkaitan dengan Mi'roj (tangga untuk naik) orang-orang yang berjalan menuju ALLOH, yang dimulai dari:
إياك نعبد
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah".
Sampai kepada:
إياك نستعين
"Hanya kepada Engkaulah kami meminta".
Comments
Post a Comment
TERIMA KASIH ATAS KOMENTAR ANDA.