(Ibnu Abdillah Al-Katibiy, 04 Juni 2025) Beberapa praktisi sering bertanya kepada saya: "Kenapa pasien yang frontal dan ekstrem menyerang kyai justru terpental? Apakah karena kyai memiliki khodam atau tenaga dalam?" Sebenarnya, pertanyaan ini sudah saya jawab berulang kali dalam pelatihan-pelatihan, bahkan saat tampil di program Ruqyah Nabawiyah di TV Al-Wafa tiga tahun lalu. Namun agar lebih luas dan sistematis, izinkan saya menjelaskannya kembali secara tertulis. Simak sambil ngopi... Fenomena pasien yang terpental, terguling, atau bereaksi keras saat hendak menyerang praktisi ruqyah seringkali menimbulkan banyak spekulasi, baik dalam dunia spiritual Islam maupun psikologi modern. Benarkah praktisi memiliki khodam atau tenaga dalam? Atau adakah penjelasan lain yang lebih ilmiah dan ruhiyah? Mari kita bahas. 𝟏. 𝐒𝐮𝐝𝐮𝐭 𝐏𝐚𝐧𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐈𝐥𝐦𝐮 𝐓𝐞𝐤𝐡𝐧𝐢𝐤 𝐀𝐥𝐚𝐦 𝐁𝐚𝐰𝐚𝐡 𝐒𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧; 𝗸𝗼𝗻𝗳𝗹𝗶𝗸 𝗶𝗻𝘁𝗿𝗮𝗽𝘀𝗶𝗸𝗶𝘀 yaitu 𝐏𝐞𝐧𝐨𝐥...
Alhikam Maqolah 146 Syech Ibnu Athoillah dawuh : ١٤٦- مَطَالِعُ الْاَنْوَارِ اَلْقُلُوْبُ وَالْاَسْرَارُ. "Tempat terbitnya cahaya Ilahi adalah hati dan relung batin." -------+++++++ Hati dan sirr-nya para ‘Arifiin itu ibaratnya seperti langit yg menjadi tempat berjuta-juta bintang, bulan dan matahari. Seperti yg sudah diterangkan pada hikmah yg terdahulu bahwa nur yg keluar dari hati ‘Arifin itu lebih terang dibandingkan sinarnya bintang, bulan dan matahari. Sebagian ‘Arifin berkata: “Andaikan Allah membuka Nur hatinya para waliyullah, niscaya cahaya matahari, bulan akan suram (kalah). Sebab cahaya matahari dan bulan bisa tenggelam dan gerhana, sedangkan Nur hati para wali itu tidak bisa tenggelam dan gerhana.” Dalam hadits qudsi, Rasulullah Saw. bersabda, firman Allah Ta’ala: “Tidak cukup untuk-Ku bumi dan langit-Ku, tetapi yg cukup bagi-Ku hanya hati hamba-Ku yg beriman.” Jadi kalau kita tidak mengetahui nurnya ‘Arifin, itu bagian dari belas kasihnya Allah Ta’ala. Syaikh A...